Notification

×

Iklan

HTTPS:www//Mediagardakeadilannews.com


 

Indeks Berita

Slider

Tampilkan postingan dengan label Bandung GKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bandung GKN. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Agustus 2024

Usai Dilantik Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi ; Kami akan Langsung Gaspol




Bandung || gardakeadilannews.com
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin resmi melantik Dedy Supriyadi sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, menggantikan Dani Ramdan, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, pada Kamis (15/8/2024).

Usai dilantik, Pj Bupati Bekasi yang baru, Dedy Supriyadi mengatakan akan langsung bekerja meneruskan dan mengoptimalkan program-program yang sudah berjalan.

“Ya, kami akan langsung gaspol, meneruskan program yang sudah baik, karena kami juga bagian di dalamnya ketika Pak Dani Ramdan memimpin Kabupaten Bekasi,” ujarnya.

Bahkan Dedy Supriyadi menegaskan, akan terus melakukan terobosan melalui berbagai inovasi dalam upaya meningkatkan keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dedy menambahkan, sesuai arahan Pj Gubernur Jawa Barat, dirinya akan meningkatkan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Bekasi.

“Kita akan tingkatkan juga sinergi dari seluruh perangkat daerah, agar semua program dapat berjalan optimal untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu Pj Bupati Bekasi sebelumnya, Dani Ramdan mengatakan, dirinya menyambut gembira ditunjuknya Sekda Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi sebagai Pj Bupati Bekasi yang baru.

“Karena dengan demikian, tidak perlu ada masa transisi, tidak perlu adaptasi, karena Pak Dedy selama ini sudah tune in dengan saya, sehingga sisa waktu sebelum Pilkada dan pelantikan Bupati definitif, akselerasi pembangunan tetap berjalan,” kata Dani Ramdan.

Dani menyampaikan, Pj Bupati Bekasi yang baru, Dedy Supriyadi sangat memahami berbagai program pembangunan yang sudah berjalan di Kabupaten Bekasi.

“Saya sudah banyak titipkan, program-program mana yang sudah finishing, mana yang masih perlu penguatan, jadi tidak ada jeda,” katanya.
(Red,**)

Jumat, 28 Juni 2024

Ketua dan Pengurus PWI Bekasi Periode 2024-2027 Resmi Dilantik



Bandung || gardakeadilannews.com
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya periode 2024-2027, Ade Muksin bersama jajaran pengurus, resmi dilantik di aula kantor PWI Provinsi Jawa Barat, Jalan Wartawan II No.23 Kota Bandung, Rabu (26/6/2024).

Acara pelantikan dilakukan Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat bersamaan dengan pelantikan pengurus PWI Kabupaten Kuningan periode 2023-2026. Kemudian, pelantikan pengurus PWI Bandung Barat periode 2023-2026 dan pengurus PWI Kota Depok periode 2024-2027.

Hilman Hidayat dalam sambutannya berharap para pengurus PWI yang baru dilantik bisa menjalankan roda organisasi dengan amanah dan mengemban tugas organisasi PWI dengan baik. Dia juga mengucapkan terima kasih atas antusias para pengurus PWI.

“Semoga pengurus PWI Bekasi Raya ini amanah, selalu menjaga marwah PWI serta dapat mewujudkan pers profesional dan bermartabat dengan menjalankan UU Pokok Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” kata Hilman Hidayat.

Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi PWI Jawa Barat, Ahmad Syukri mengatakan pelantikan pengurus PWI kota/kabupaten kali ini dilakukan sekaligus empat daerah. Menurutnya, pelantikan seperti ini yang pertama dalam sejarah PWI Jawa Barat.

“Pelantikan pengurus PWI sekaligus empat daerah kali ini, merupakan terobosan baru dalam sejarah PWI Jawa Barat,” ujar kang Ari, sapaan akrab Ahmad Syukri.

Usai dilantik, Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin mengaku bersyukur atas terlaksananya acara pelantikan tersebut. Dia juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya istri Ketua PWI Jawa Barat, baru- baru ini.

“Tak lupa kami juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya istri Ketua PWI Jawa Barat Bapak Hilman Hidayat,” ucap Ade Muksin.

Menurut dia, program prioritas PWI Bekasi Raya dalam kepengurusannya adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melaksanakan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Sementara itu, Pj Wali Kota Bekasi, R Gani Muhamad yang diwakili Kepala Bagian (Kabag) Humas Setda Kota Bekasi, Saut Hutajulu mengucapkan selamat kepada pengurus PWI Bekasi Raya yang baru saja dilantik.

“Saya mengucapkan selamat kepada pengurus PWI Bekasi Raya periode 2024-2017 yang dilantik hari ini. Semoga dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab membawa organisasi menjadi lebih baik,” katanya.

Gani Muhamad berharap, pengurus PWI Bekasi Raya mampu memperkuat silaturahmi dan membangun interaksi positif antara pers dengan pers, pers dengan pemerintah, dan pers dengan masyarakat.

“Hubungan interaksi positif ini sangat berguna dalam mendukung kondusifitas dan pembangunan daerah Kota Bekasi yang kita cintai,” tandasnya.

Pj Wali Kota Bekasi juga mengajak seluruh insan pers di Kota Bekasi senantiasa memupuk kesadaran dan komitmen wartawan Indonesia untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara sekaligus meningkatkan ketaatan wartawan pada kode etik jurnalistik demi citra, kredibilitas dan integritas wartawan dan PWI.

Berikut Nama-nama Pengurus PWI Bekasi Raya periode 2024-2027

Ketua : Ade Muksin SH
Sekretaris: Michael LL Lengkong
Bendahara : Nina Melani Paradewi

Wakil Ketua I : Sarigokma Siregar
Wakil Ketua II : Ewwy Widiansyah
Wakil Ketua III : Leksono Budiarto

Wakil Sekretaris : Markus LP
Sie. Organisasi : Lorayati Debataraja
Sie. Advokasi : Agus ATP
Sie. Pendidikan Olahraga : Dipl. Tarmo Pratikno Rizky
Sie. Kesejahteraan : Herman Sugiarto, Lambok Nababan
Sie. Kerjasama : Adhan Malik
Sie. Multimedia : Anwar Soleh, Jackson Sitorus. 

(Red,**)

Minggu, 23 Juni 2024

Mengenal Lebih Dekat *Suster Elisabeth Sutedja* Lulusan Terbaik Harvard University



Bandung || gardakeadilannews.com

Semenjak memutuskan masuk biara pada tanggal 01 November 2015 di Biara Santa Clara, Asissi, Italia, Suster Elisabeth Sutedja benar-benar off dari dunia maya. 

El begitu sapaan suster Elisabeth Sutedja menghapus semua foto-foto cantiknya terutama pada akun facebook miliknya. Lalu ia mengganti foto profilnya dengan gambar Santa Clara dan untuk foto cover profilnya dengan gambar Bunda Maria.

Sebelum itu aktivitasnya adalah membuat renungan pada pagi hari atau membagi pengalaman imannya di akun facebook yang bernama Elisabeth Sutedja. Setahun sebelum mengambil keputusan hidup membiara renungan pagi dibuat dalam dua Bahasa yakni dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Saat itu facebook belum ada system translate otomatis seperti saat ini. 

Lantas siapa sih sosok Elisabeth Sutedja ini? 

Profil Diri Elisabeth Sutedja

Maria Elisabeth Sutedja lahir di Bandung tanggal 31 Desember 1989. El menyelesaikan pendidikan jenjang SMP di SMP St. Angela Bandung. Kemudian ia menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Bandung dan melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Informatika. 
Pendidikan S2 dan S3 ia selesaikan di Harvard University – Amerika Serikat. 

El menyelesaikan studi S1-nya di ITB pada bulan Juni 2009 saat usianya belum genap 20 tahun. Lalu ia mendapatkan tawaran scholarship dari Microsoft dan IBM untuk studi di Amerika Serikat sampai dapat gelar PhD. Kesempatan itu terwujud. 

Seperti yang diposting oleh sahabat sejatinya El, 
Maya Sukanal, El diwisuda para guru besar Harvard University sebagai lulusan terbaik dalam studi Business Administration angkatan 2009 winter intake. 

Pada tanggal 6 Desember 2012 Elisabeth Sutedja memperoleh gelar PhD dengan predikat lulusan terbaik. Ujian disertasinya diuji oleh dua pihak.

Pertama, 6 orang guru besar dari Harvard University untuk menilai segi-segi ilmiahnya. Kedua, 6 orang praktisi bisnis untuk menilai aplikasi ilmiah dalam dunia bisnis. Salah seorang di antaranya Bill Gates boss dari Microsoft Corporation. 

Bill Gates selepas ujian disertasi itu langsung memeluk El dan menawarkan El bekerja di perusahaannya sekaligus menawarkan jabatan apa saja yang El mau. Tawaran tersebut di tolak oleh El. 
Pada akhirnya ia memilih PT Boeing dan menjabat sebagai Vice President – Business Development. 
Dan konon katanya Elisabeth Sutedja menjadi orang Asia pertama yang menjabat Vice President 
di perusahaan tersebut. 

Selain menjadi vice president di PT Boeing, El juga menjadi dosen di salah satu universitas di Amerika Serikat. Menjadi dosen pun itu juga disarankan oleh PT Boeing. 

Ceritanya begini seorang dosen dari Kellog School of Management bagian dari Northwestern University, Chicago menderita sakit dan harus berhenti jadi dosen. Pihak Universitas mencari penggantinya dari kalangan praktisi bisnis. Atasan dari El menyarankan agar Elisabeth Sutedja mengambil jabatan itu. 
Setelah interview Elisabeth diterima jadi dosen untuk mata kuliah, 
Applied Strategic Management”. 
Dan El mengajar empat jam tiap minggu. 

Panggilan Hidup Membiara

Suatu malam pada tanggal 9 Juli 2015 melalui messenger – facebook, saya (Admin Uncebonn.com) bertanya kepada Elisabeth Sutedja. 

“Kira-kira apa yang menjadi dasar hidup mbak El sampai pada tahap ini?”

“Setiap perjalanan hidup memiliki tujuan.
Tujuan hidup saya sebagai seorang Katolik adalah untuk memuliakan Allah dan hidup menurut kehendak-Nya selama-lamanya.
Karena itu, 
hidup saya sebagai manusia, 
baik yang bersifat personal, 
professional dan spiritual, 
semuanya harus diikat pada visi untuk kemuliaan Allah. 
Jadi, sebagai manusia, 
saya memerlukan Tuhan yang akan menuntun dan mengarahkan hidup saya mencapai tujuan-tujuan yang akan memuliakan Tuhan.” 
Demikian tanggapan El. 

Pada tanggal 8 September 2015 El melalui postingan pada akun facebooknya mengaku bahwa sejak duduk dibangku SMP ia sudah ingin masuk biara. 

“Sejak di bangku SMP aku sangat merindukan suatu kehidupan yang sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan. 
Aku percaya Tuhan memanggilku untuk sepenuhnya melayani-Nya dan sesama.”

Pada rangkaian postingan yang sama bahwa setelah ayahnya tercinta meninggal seluruh keluarga – terutama mama dan kakak-kakaknya memberikan restu kepadanya untuk mewujudkan niatnya hidup membiara untuk sepenuhnya melayani Tuhan dan sesamanya. 

Ia juga memberitahu mulai tanggal 8 September 2015 dia akan menjalani ret-ret di Pertapaan Susteran di Gedono, Salatiga,
selama 6 hari.
Sesudah itu dia akan menentukan langkah selanjutnya. 

Pada tanggal 15 September 2015 melalui akun facebooknya, 
El memberitahu terkait keputusannya untuk memilih hidup salibat (hidup suci).  

Pada Senin pagi, 
14 September 2015, 
Mgr Yohannes Pujasumarta, 
Uskup Agung Semarang yang membaptis saya tahun 1994, 
menelpon saya menanyakan kebulatan hati saya.
Saya jawab, 
“Ya, saya siap melaksanakan apapun yang Tuhan inginkan untuk sepenuhnya mengabdikan diri kepada-Nya.” 
Siang harinya beliau kembali menelpon saya bahwa Vatikan ingin saya mulai menjalani hidup membiara pada hari Minggu, 
1 November 2015, 
di Biara Santa Clara,
Asisi – Italia. 

Kepedulian El pada sesama sudah ditunjukkan sejak masih SD. 
Menurut kakak kandung El, 
Yani Sutedja, 
bahwa El kerap memberi uang kepada pengamen atau orang-orang yang susah disekitarnya atau orang yang ia jumpai.  
Kebiasaan itu juga ia lakukan saat ia masih mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. 

Dibawah bagaimana salah satu kisah yang ditulis oleh Elisabeth Sutedja pada akun facebooknya. 

20 Desember 2010, 

Setelah mengikuti misa pagi di Gereja St Anthony, 
biasanya aku langsung pulang 
ke rumah, 
tapi pagi itu aku jalan kaki berputar ambil jalan lain melewati Fenway Park, 
sebuah taman besar dan indah di pusat kota Boston, 
dgn tujuan ingin menikmati morning-sandwich 
di salah satu kios penjual makanan di situ. 
Saat itu di pertengahan musim dingin (winter). 
Suhu udara sekitar minus 10 derajat Celsius. 
Semalam salju turun dgn lebat. 
Tebal salju di taman sekitar 15 cm. 
Sedang aku menikmati sepotong sandwich,
pandanganku terarah ke sebuah gazebo 
di tengah taman. 
Aku lihat seorang wanita tua sedang memandang kearahku, 
seolah-olah ingin memanggilku. 

Aku tanyakan kepada penjual makanan,
apakah dia kenal dengan wanita itu. 

Jawabnya:

“No, I’ve never seen her!” 

Aku beli sepotong sandwich dgn segelas susu panas dan membawanya ke gazebo. 

Aku perkirakan wanita itu berusia sekitar 60 tahunan, 
wajahnya putih penuh dengan kerut dan pakaiannya sangat sederhana.

“Hi.... I’m Elisabeth Sutedja....” 
sapaku sambil mengulurkan tangan kananku. 
Dia diam tak menjawab dan tak menerima uluran tanganku. 
Matanya tajam memandang sandwich dan susu panas yang aku bawa.

“Will you join me?”
kataku sambil menyerahkan sandwich & susu panas kepadanya. 

Dengan cepat dia mengambilnya dan menyantapnya dgn lahap. 
Nampaknya dia sudah lapar sekali. 
Selesai makan, 
dia mulai memandang dan mengamatiku.

Pandangannya terarah kepada Rosario kecil yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku. 

“Christian?” tanyanya. 

“Yes... Catholic...” jawabku.

“Shit!” 
katanya keras sambil mencibirkan bibirnya.

“Why shit?” tanyaku.

“I don’t believe in God!” 
jawabnya.

“Why don’t you?” tanyaku lagi.

“There’s no God!”
jawabnya tegas. 

“There is God!” 
kataku halus.

“Prove it!” pintanya.

Wah..... 
aku mulai putar otak..... 
Bagaimana caranya membuktikan Tuhan itu ada. 
Aku berdoa dalam hati, 
“Yesus tolong aku...” 

Dan Yesus menolong!!

Aku perhatikan tangan dan badannya menggigil. 
Dia pasti sangat kedinginan! 
Aku lepaskan mantel tebal yg aku pakai.

“It’s for you” 
kataku sambil mengenakan mantel itu pada tubuhnya. 
Dia diam, 
matanya kini memandangku dgn sayu. 
Aku lihat air matanya menetes keluar. 
Aku merasa iba melihatnya. 
Aku peluk dia. 
Dia menangis keras.....

“Why are you doing this?” 
tanyanya sambil menangis.

“Jesus is God. 
He knows you’re freezing. 
So He asks me to give this coat to you!”
jawabku.

“Really?” tanyanya.
Matanya yg berlinang air mata memandangku dan kedua tangannya meraba mukaku sambil berkata pelan....

“You’re really an angel! 
You gave me food when I was hungry..
Then you gave me your coat when I was freezing!”

Aku kaget.....
Bagaimana dia dapat mengucapkan kata-kata indah itu?

Sesuatu terjadi pada diriku! 
Aku merasakan sukacita yang sungguh besar! 
Aku merasa Yesus tersenyum padaku!
Aku berjalan pulang tanpa mengenakan mantel, 
namun aku tak merasakan dingin sama sekali!

"Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing sebuah tongkat wasiat, 
sehingga apa pun yang disentuh dengan tongkat itu akan berubah menjadi permata yang tak ternilai harganya.
Tongkat wasiat itu tidak lain adalah kasih illahi yang telah dicurahkan Allah 
ke dalam hati kita…" 

Amin Mbak El….

Demikian catatan singkat yang saya buat tentang sosok Suster Ir Maria Elisabeth Sutedja, MBA.,PhD. 

Ia meninggalkan segala kemegahan dan kemewahan dunia demi mewujudkan niatnya menjadi abdi Tuhan dan pengantin kristus.
Tahun 2015 lalu saya sempat memohon ijin untuk menulis profil Elisabeth Sutedja diblog pribadi saya.
Namun lima tahun kemudian baru bisa terwujud. 
Baik blog maupun artikel ini. 
Semoga bisa memberi inspirasi kepada kita semua yang telah membacanya. 

Tuhan memberkati

(Red*)

sumber:
Yayang Ani

Rabu, 12 Juni 2024

JAKSA AGUNG ST BURHANUDDIN LANTIK KATARINA ENDANG SARWESTRI, S.H., M.H. SEBAGAI KEPALA KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT


KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT
Jl. LLRE Martadinata No. 54 Kota Bandung

Bandung || gardakeadilannews.com

SIARAN PERS
Nomor: PR-34/Kph.2/06/2024

Pada hari Selasa, 11 Juni 2024 Jaksa Agung ST BURHANUDDIN bertempat di Aula Gedung Utama Lt. 11 Kejaksaan Agung RI  melantik Katarina Endang Sarwestri, S.H., M.H. sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat menggantikan Ade T Sutiawarman, S.H., M.H. yang mendapatkan promosi sebagai Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia

Hadir dalam acara tersebut Wakil Jaksa Agung, para Jaksa Agung Muda, Sekretaris Jaksa Agung Muda dan Pejabat Eselon II di Kejaksaan Agung. 

Mengawali sambutannya, Jaksa Agung mengucapkan selamat kepada para pejabat yang baru saja dilantik. Tentunya para pejabat yang dilantik adalah insan terbaik Adhyaksa yang telah melalui proses kajian mendalam, pertimbangan matang serta penilaian yang obyektif untuk mengisi jabatan yang telah ditentukan.

Jaksa Agung menyampaikan agar memastikan terlaksananya pola penegakan hukum yang humanis serta proporsional dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan yang hidup di tengah masyarakat dan menyeimbangkan dengan kemanfaatan dan kepastian hukum untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Kejaksaan serta untuk pedomani Surat Jaksa Agung Nomor 3 tanggal 17 Januari 2022 tentang meningkatkan Pengawasan Melekat Pada Satuan Kerja.


Terakhir, Jaksa Agung berharap setiap pejabat baru yang baru saja dilantik dapat menunjukkan kinerja dan prestasi nyata "Bekerjalah menggunakan nurani dan akal sehat yang konsisten pada kebenaran" agar selalu mendukung upaya menjadikan Kejaksaan sebagai Lembaga penegak hukum nomor satu baik dari sisi penegakan hukum maupun pelayanan publik. 

Demikian untuk disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

(Red,Rjn)

Bandung, 11 Juni 2024
KEPALA SEKSI PENERANGAN HUKUM

Sumber Penkumhumas.
kejatijabar@gmail.com

Selasa, 21 Mei 2024

Study Tour Ajang Bisnis apa yang Lainnya ;Kontroversi Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Tentang Study Tour ,Jauh Panggang Dari Api



Jawa barat bandung || gardakeadilannews.com

Mengingat surat edaran Gubernur Jawa Barat No 64/PK.01/Kesra mengenai pelarangan study tour pada satuan pendidikan telah mencuri perhatian publik. Surat ini diterbitkan sebagai respons terhadap kecelakaan tragis yang melibatkan bus rombongan perpisahan siswa sekolah swasta di Bogor, yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan mendorong tindakan cepat oleh pemerintah daerah.

Ironisnya, surat edaran tersebut kini menjadi acuan bagi kepala daerah di seluruh Jawa Barat, termasuk di antaranya Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan. Meski diterbitkan dengan niat baik untuk mencegah insiden serupa, banyak kritik yang muncul karena surat edaran ini dianggap tidak relevan dengan kejadian sebenarnya. Kejadian tragis tersebut melibatkan kegiatan perpisahan, bukan study tour, sehingga pelarangan study tour dinilai tidak tepat sasaran.

Surat edaran tersebut memicu asumsi negatif di masyarakat, yang mempertanyakan kemampuan Pj Gubernur Jawa Barat dalam membedakan antara study tour dan kegiatan perpisahan. Ketidakakuratan ini menimbulkan keraguan terhadap efektivitas kebijakan yang diambil dan menambah beban psikologis bagi para pelajar serta orang tua yang terkena dampak dari larangan tersebut. Kritik yang mengemuka juga mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan yang dianggap tidak berdasar serta kurangnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.

Dalam konteks ini, penting untuk menelisik lebih dalam mengenai dasar penerbitan surat edaran dan bagaimana kebijakan tersebut berimplikasi pada dunia pendidikan di Jawa Barat. Hal ini juga mencakup evaluasi terhadap respons cepat pemerintah dalam menangani insiden tragis serta bagaimana kebijakan yang diambil dapat memperbaiki atau justru memperkeruh situasi yang ada. Keseluruhan situasi ini memerlukan pendekatan yang lebih terukur dan berbasis data untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan.

Kejadian kecelakaan yang menjadi pemicu terbitnya surat edaran ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah, terutama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) serta Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia. Insiden ini menunjukkan bahwa kegiatan perpisahan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah sering kali mengabaikan keselamatan siswa demi keuntungan kelompok tertentu.

Implikasi hukum dari surat edaran ini juga mencakup perlunya revisi kebijakan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik dari pihak berwenang.

Pemerintah harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang ada dan membuat peraturan yang lebih komprehensif untuk mengatur kegiatan sekolah di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, keselamatan siswa dapat lebih terjamin, dan praktik-praktik yang mengabaikan aturan hukum dapat diminimalisir.

Dalam hal ini, kepala sekolah, komite sekolah, dan dinas pendidikan yang terlibat harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka secara hukum.

Demikian paparan yang disampaikan Hisar Pardomuan, Ketua RJN Bekasi Raya, Selasa (21/5/2024).

Hisar pun menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut. “Dengan demikian, diharapkan ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk memastikan bahwa keselamatan siswa selalu menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Padahal, terang Hisar, jauh sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya, SH., M Si. per tanggal 5 Maret 2024 telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 12867/PK.03.03.01/Sekre Tentang Imbauan Penyelenggaraan Kegiatan Perpisahan Peserta Didik Di Satuan Pendidikan (SMA/SMK/SLB) se-Jawa Barat pada masing-masing Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I s.d XIII.

“Dimana dalam SE tersebut disampaikan untuk menjadi perhatian dan dihimbau agar acara perpisahan dilaksanakan secara sederhana dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah,” pungkas Hisar. (Red,HMS RJN )

Senin, 01 April 2024

Sekretaris Daerah Herman Suryatman Resmi di Lantik Pj.Gubernur Jabar Bey Machmudin di Aula Barat Gedung Sate Bandung




Bandung || gardakeadilannews.com
Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menyatakan siap bekerja optimal 24 jam tujuh hari demi kepentingan pembangunan.

Hal itu diungkapkan Herman usai dilantik sebagai Sekda Jabar definitif oleh Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Senin (1/4/2024).

“Jelas dan tegas Pak (Penjabat) Gubernur meminta saya bertugas 24 jam tujuh hari untuk kepentingan Jawa Barat, dengan catatan harus bahu- membahu, harus kolaborasi berbasis kebersamaan dengan semua komponen termasuk dengan media,” ujar Herman Suryatman.

Menurut Herman, tugas pokok sekda provinsi sesuai peraturan perundang- undangan membantu gubernur dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan umum pemda, serta mengoordinasikan perangkat daerah.

Langkah pertama, Herman akan berkonsolidasi dengan keluarga besar Sekretariat Daerah (Setda) termasuk semua perangkat daerah di lingkup Pemda Provinsi Jabar.


“Saya minta support, dukungannya dari semua karena insyaallah Pemda Provinsi Jabar hanya akan maksimal, akan optimal kalau di-support termasuk oleh media,” kata Herman.

Herman juga ingin memastikan seluruh unit kerja dalam kondisi solid dan bahagia sebagai sebuah tim.

“Kami akan lanjutkan (apa yang sudah dilakukan) Pak Taufiq BS yang sebelumnya menjadi Penjabat Sekda. Pak Taufiq sangat keren dan saya harus melanjutkan kepemimpinan beliau di bawah Pak (Penjabat) Gubernur,” katanya.

Herman juga menyoroti sejumlah isu pembangunan di Jabar, di antaranya BRT, LRT Bandung Raya, TPPAS Legoknangka, dan penataan Cekungan Bandung. Kemudian mengendalikan inflasi dan menurunkan stunting.

Khusus stunting, Herman punya catatan. Berdasarkan survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jabar pada 2022 mencapai 20,2 persen, atau menempati peringkat ke- 22 secara nasional.

“Masih 20,2 persen dan kita akan turunkan, lebih cepat lebih baik karena stunting terkait dengan pertaruhan kita ke depan, apalagi kita menghadapi bonus demografi,” jelas Herman.

“Insyaallah akan kita dorong _zero new stunting_, tidak ada stunting baru,” tambahnya.

Sementara urusan kemiskinan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat per Juli 2023, tingkat kemiskinan Jabar ada di angka 7,62 persen. Sementara persentase penduduk miskin secara nasional pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen.

“Kita di bawah nasional tetapi tetap harus kita turunkan. Kemudian angka pengangguran terbuka Jabar 7,44, nasional 5,32 kita di atas rata- rata nasional. Ini PR yang sangat berat,” ujar Herman.

Untuk menjawab semua tantangan itu, Herman berharap Setda, perangkat daerah, dan unit kerja lain bisa solid untuk berkolaborasi dengan pemda kabupaten dan kota.

(Dian.S)

HUMAS JABAR
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar
Ika Mardiah